Minggu, 09 November 2014

mental aritmatika



MAKALAH

MENTAL ARITMATIKA
DOSEN PENGAMPU : FAHRURROZI, M.Pd



OLEH :
Kelas VII C Kelompok II
                   1.      KASRIN
                   2.      SYAMSUL LUTFI
                   3.      MUSLIHATUN
                   4.      KHAIRIL ANWAR
                   5.      UHIRUDDIN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2014/2015






KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahhi Wabarrakatuh…
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ”Trik-trik Berhitung Cepat” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa terkirim kepada sang reformis junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut yang senantiasa menegakkan agama Allah.
Makalah ini dibuat sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan Mental Aritmatika pada semester VII (Tujuh) dengan harapan semoga dapat memberikan mamfaat dalam memperkenalkan matematika yang mudah dan mengasyikkan.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Fahrurrozi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “ Mental Aritmatika“ yang senantiasa memberikan bimbingan kepada kami, kepada rekan – rekan kelompok 2 dan teman- teman kelas VIIC yang selalu menunjukkan kekompakannya, kami bangga dengan kalian.
Penulis menyadari bahwasanya dalam penysunan makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan bagi kita semua. Semoga makalah ini bisa memberikan mamfat bagi kita semua.Amiin
Akhirnya, kepada Allahlah semua kesempurnaan
Terimakasih
Walluhulmuafiquwalhadiilaasabilirrasyad…..
Wassalamualaikum Warahmatullahhi Wabarrakatuh…

                                                                                    Pancor, 03 November, 2014


                                                                                                            Penulis
 



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................   i
DAFTAR ISI.........................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN
  1. LatarBelakang.............................................................................   1
  2. Manfaat.......................................................................................   3
  3. Tujuan..........................................................................................   5
BAB II PEMBAHASAN
  1. Perkalian Bilangan di Atas 50.....................................................   6
  2. Perkalian Degan Angka 12..........................................................   9
  3. Perkalian Pada Bilangan Yang Berakhiran 9  .............................   10
  4. Menghitung Bilangan Yang Mempunyai Selisih.........................   11
  5. Permainan....................................................................................   13
BAB IV PENUTUP
  1. Kesimpulan..................................................................................   14
  2. Saran............................................................................................   14
DAFTRA PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sangat menarik jika kita mencoba mengamati anggapan orang tentang matematika. Ada orang yang menganggap bahwa mempelajari matematika itu menyenangkan, tetapi ada pula atau malah banyak orang yang menganggap bahwa mempelajari matematika itu sangatlah sulit. Mereka yang menganggap bahwa mempelajari matematika itu menyenangkan mungkin berfikir bahwa matematika itu adalah suatu permainan. Baik permainan angka maupun permainan logika yang sangatlah menarik untuk dipecahkan. Jadi mereka mempunyai keinginan atau suatu dorongan untuk terus mempelajari matematika. Sedangkan mereka yang menganggap bahwa matematika itu sangatlah sulit berfikir bahwa matematika itu hanya mempelajari tentang sesuatu yang abstrak sehingga sulit untuk dibayangkan. Di Indonesia sendiri anggapan orang terhadap matematika lebih condong pada anggapan yang kedua.Banyak orang menganggap bahwa mempelajari matematika itu sangatlah sulit. Oleh sebab itu matematika sering dijadikan suatu momok mata pelajaran dalam pendidikan.
Anggapan bahwa mempelajari matematika itu sangat sulit dapat dikarenakan orang lebih mudah mendengar apa kata orang lain bahwa matematika itu sulit, Sedangkan mereka belum mengetahui apa itu matematika dan fungsi dari matematika itu sendiri. Hal tersebut akan mengubah persepsi orang tentang matematika. Selain itu, anggapan bahwa matematika itu sulit juga dapat dikarenakan banyak orang bukan menganggap bahwa mempelajari matematika adalah suatu tantangan.Sehingga mereka tidak mempunyai motivasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam matematika.
Adanya anggapan bahwa mempelajari matematika itu sulit maka dalam makalah ini akan dibahas bagaimana menumbuhkan konsep-konsep berfikir kreatif dalam belajar matematika melalui metode mental aritmatik. Dengan begitu, kita akan mengetahui bagaimana seharusnya matematika dipelajari sehingga semua orang yang mempelajari matematika itu menjadi tertarik pada metematika itu sendiri dan bukan menjadikan matematika sebagai momok dalam belajar.
Mental Aritmatika terdiri dari dua suku kata yaitu mental dan aritmatika. Mental merupakan kata sifat yang berasal dari bahasa inggris yang berarti sesuatu yang berkaitan dengan jiwa, batin atau rohani. Dalam arti luas bisa dikatakan sesuatu yang abstrak. Kemudian aritmatika berasal dari bahasa Yunani arithmetike, yang berasal dari dua kata yaitu aritmos yang berarti angka/bilangan dan techne yang berarti ilmu pengetahuan. Dalam bahasa inggris kata ini menjadi arithmetic yang berarti ilmu hitung atau dalam bahasa arab sering kita sebut dengan hisab, yaitu cabang dari matematika yang berkenaan dengan sifat dan hubungan bilangan-bilangan nyata dan dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (Dali S Naga,1980).
Jadi mental aritmatika dalam pengertian ini adalah ilmu hitung diluar kepala. Maksudnya suatu ilmu yang mempelajari cara berhitung (tambah, kurang, kali, dan bagi) melalui alat yang dinamakan sempoa, kemudian dalam perkembangan selanjutnya operasi hitungan cukup dibayangkan secara mental di dalam otak seperti menggerakkan sempoa. Sehingga ketika sudah mempunyai kemampuan seperti ini, maka akan mampu menyelesaikan soal perhitungan dalam tempo yang lebih cepat dari kecepatan kalkulator (Id.Wikipedia.org).
Mental aritmatika dapat dipelajari oleh siapa saja, tetapi yang paling efektif untuk mempelajari metode tersebut adalah anak-anak usia 5 sampai dengan 14 tahun. Pada rentang usia inilah anak-anak masih mempunyai kemampuan otak yang dapat dibentuk secara optimal. Ibarat pohon, anak-anak itu merupakan tunas yang dapat dibentuk seperti yang kita inginkan.
Dalam psikologi perkembangan, anak pada usia 5 tahun sampai dengan 14 tahun menurut Freud adalah masa latent (pertumbuhan tubuh stagnan); Menurut Gessell dan Amatruda sebagai tahap matematik, sosialitet, dan intelektual; Menurut JJ Rousseau disebut tahap anak-anak dimana masa ini berkembang fungsi-fungsi indra untuk mengadakan pengamatan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pada usia 5-12 tahun adalah tahap dimana perkembangan pengamatan (indera) dan intelektual mengalami kemajuan yang signifikan (Wasty Soemanto, 1990). Oleh karena itu pada masa inilah masa yang paling tepat untuk belajar mental aritmetika.
Beberapa tahapan atau tingkatan dalam belajar mental aritmatika, misalnya dengan metode dan kurikulum yang sistematis anak diajarkan konsep-konsep menghitung, seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Selanjutnya setelah anak-anak paham dengan konsep-konsep berhitung tersebut dilanjutkan dengan modifikasi-modifikasi belajar, seperti dengan irama, cerita, dan metode yang lainnya sehngga anak-anak lebih mudah dalam memahaminya. Barulah, setelah anak sangat memahami konsep berhitung dilanjutkan dengan berlatih mental aritmatika. Melalui gerakan-gerakan tangan seperti ketika menggerakkan sempoa, anak-anak berhitung dalam otaknya hanya dengan imajinasi atau membayangkan seperti saat mereka menghitung dengan menggunakan sempoa. Dalam hal ini, kerjasama otak kanan dan otak kiri dilatih untuk saling mendukung satu dan yang lainnya secara kontinu sehingga otak kanan dan otak kiri dapat bekerja secara optimal.
B.     Mamfaat
Selanjutnya akan dijelaskan beberapa manfaat dalam mempelajari mental aritmatika, antara lain adalah sebagai berikut:
a)      Mengoptimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri.
Dalam metode mental aritmatika ini, kerjasama otak kanan dan otak kiri secara kontinu sangat dibutuhkan. Dengan begitu kedua bagian otak yang sangat penting itu bekerja beriringan, tidak ada yang lebih diutamakan. Otak kiri sangat dibutuhkan untuk proses berhitungnya, sedangkan otak kanan dibutuhkan dalam imajinasi dan logika. Jadi keduanya akan menjadi terasah karena keduanya sama-sama dilatih secara kontinu.
b)      Melatih kesabaran dan meningkatkan kepercayaan diri.
Sebenarnya tidak hanya melatih kesabaran, tetapi metode mental aritmatika ini juga melatih ketekunan dan keuletan seseorang.Dalam metode ini seseorang dituntut untuk tetap terus bersabar dan tekun dalam berlatih atau belajar metode ini. Ketekunan dan kesabaran juga dapat dikatakan sebagai faktor yang penting dalam mempelajari metode ini, karena dengan ketekunan dan kesabaran seseorang yang mempelajari metode ini menjadi ulet dan punya keinginan untuk bisa. Setelah orang itu bisa menguasai metode ini, otomatis dia akan dapat menghitung diatas rata-rata orang biasa yang akan menimbulkan rasa percaya diri dari orang itu.
c)      Menumbuhkan daya imajinasi dan kreatifitas.
Otak kanan dalam hal ini menjadi aktor utama dalam menumbuhkan daya imajinasi yang kuat dan daya kreativitas. Dalam metode mental aritmatika kita sudah mengetahui bahwa kedua bagian otak sangat diperlukan. Jadi walaupun ini masalah berhitung, tidak hanya otak kiri yang dibutuhkan tetapi otak kanan sangat dibutuhkan dalam proses imajinasi berhitung.
d)     Meningkatkan konsentrasi berfikir.
Karena kedua otak dilatih secara kontinu, hal ini mengakibatkan kerjasana orak kanan dan otak kiri menjadi baik sehingga akan menyebabkan peningkatan daya konsentrasi dalam berfikir.
e). Mengembangkan daya analisa dan logika berfikir.
Kerjasama yang baik antara otak kanan dan otak kiri dalam mental aritmatika ini mengakibatkan terjadinya koordinasi yang baik pula antara keduanya, sehingga dapat mengembangkan daya analisis dan logika dalam berfikir. Tetapi dalam hal tersebut otak kanan lebih berperan daripada otak kiri.



C.     Tujuan
Adapun tujuan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah” Mental Aritmatika “ Adalah sebagai bahan referensi bagi siswa, mahasiswa, guru, dan pembimbing – pembimbingan belajar.
Dalan pembahasan makalah ini akan diuraikan pembahasan dari sebagian pola bilangan tersebut, diantaranya,
(a) perlakian bilangan diatas 50,
(b) Perkalian dengan bilangan 12,
(c)Perkalian pada bilangan yang berakhiran 9. dan
(d) Menghitung bilangan yang mempunyai selisih





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkalian Bilangan di atas 50
Perkalian bilangan diatas 50-an memeudahkan kita mengalikan bilangan di atas 50-100, bilangan 150, 200, 250, 300 dan seterusnya. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
1.      Mencari selisih kedua bilangan puluhannya sampai 100
2.      Mengurangi bilangan pertama dengan  selisih bilangan kedua atau sebaliknya.
3.      Mengalikan hasil  langkah kedua dengan angka 1 untuk puluhan, angka 2 untuk seratusan, angka 3 untuk dua ratusan dan seterusnya.
4.      Selanjutnya mengalikan selisih bilangan pertama dengan bilangan kedua.
5.      Gabung hasil pada langkah ketiga dengan langkah keempat dengan memperhatikan:
a)      Karena bilangan  terakhir yang diambil 2 digit maka apabila hasil pada langkah keempat merupakan bilangan satuan maka disisipkan angka nol di depannya.
b)      Apabila hasil langkah keempat adalah ratusan maka angka ratusannya akan menjadi simpanan untuk dijumlahkan dengan angka satuan pada hasil langkah ketiga karena yang selalu yang kita ambil adalah 2 digit terakhir pada hasil langkah keempat.
Agar lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
1)      Contoh untuk Puluhan
1.      83 x 96 = ...
Langkah -  langkahnya
a.       Mencari selisih sampe 100 kedua bilangan
100 – 83 = 17
100 – 96 = 4
b.      Mengurangi salah satu dari kedua bilangan dengan hasil pada langkah pertama secara silang.
83 -  4 = 79
96 -  17  = 79
c.       Mengalikan hasil selisih pada langkah pertama
4 x 17 = 68
d.      Langkah teakhir menggabungkan hasil langkah kedua dengan langkah ketiga (sesuai dengan pola  nomer 5). Sehingga hasil dari 83 x 76 = 7968
2)      Contoh untuk Ratusan
1.      189 x 199 = ...?
a.       Fokuskan pada puluhannya saja untuk mencari selisih sampai seratus
100 – 89 = 11
100 – 99 = 01
b.      Mengurangi salah satu dari kedua bilangan dengan hasil pada langkah pertama secara silang.
189  - 1 =  188  atau  199 -  11 = 188
c.       Mengalikan hasil langkah kedua dengan angka 1untuk puluhan, angaka 2 untuk seratusan, angka 3 untuk dua ratusan dan seterusnya.
188 x 2  = 376
d.      Mengalikan hasil selisih pada langkah pertama
11  x 1 = 11
e.       Langkah terakhir menggabungkan hasil langkah kedua dengan langkah ketiga (sesuai poin nomer 5). Sehingga hasil dari
189 x 199 =  37611
2.      272 x 223 = ...?
a.     Langkah  pertama
100 -72 =  28
100 – 23 =  77
b.     Langkah kedua
272 -  77 =  195 atau 223 – 28 = 195
c.      Langkah ketiga 
195 x 3 = 585
d.     Langkah  keempat 
77 x 28 = 2156
e.      Langkah kelima menggabungkan hasil langkah ketiga dan keempat
Latihan
1.      93 x 97 = ...
2.      65 x 70 = ...
3.      120 x 105 = ...
4.      215 x 210 = ...
5.      310 x 305 = ...
            Kelebihan Dan Kekurangan
a)      Kelebihannya
-          Trik ini lebih efisien jika dibandingkan dengan trik yang lain Karena tidak terlalu banyak syarat.
-          Untuk kasus tertentu pada perkalian 90 – 100 trik ini membutuhkan waktu yang relative singkat
b)      Kekurangannya
-          Hanya berlaku pada perkalian di atas 50-an
-          Perkalian harus sejenis, dalam arti puluhan dengan puluhan, seratusan dengan seratusan, dua ratusan dengan dua ratusan dan seterusnya.  




B.     Perkalian dengan angka 12
Caranya : kalikan setiap angka barisan atas dengan “ 2 “ secara berturut – turut dan selanjutnya tambahkan dengan angka yang di sebelah kanannya.
1)      Contoh untuk Puluhan
1.      42 x 12 = ...?
Caranya
a.       2 dikalikan dengan 2 ( 2 x 2 = 4 )
b.      2 dikalikan dengan 4, lalu ditambahkan dengan angka di sebelah kanannya menjadi ( 2 x 4 + 2 = 10 ) di tulis 0 dan sisa 1
c.       Angka 4 ditambah 1 hasilnya = 5, lalu diturunkan. Maka hasil dari
42 x 12 = 504
2)      Contoh untuk Ratusan
2.      413 x 12 = ...?
Caranya :
a.     3 dikalikan dengan 2 ( 3 x 2 = 6 )
b.     1 dikalikan dengan  2, lalu ditambahkan dengan angka di sebelah kanannya menjadi  ( 2 x 1 + 3 = 5  )
c.      4 dikalikan dengan 2, lalu  ditambahkan dengan angka di sebelah kanannya  menjadi (  4 x 2 + 1 = 9 )
d.     Selanjutnya angka 4 diturunkan ke bawah.Sehingga hasil dari 413 x 12 = 4956
3)      Contoh untuk Ribuan
3.      3456 x 12 =...?
Caranya :
a.       2 x 6 = 12, tulis 2 simpan 1
b.      2 x 5 + 6 + 1 = 17, tulis 7 simpan 1
c.       2 x 4 + 5 + 1 = 14, tulis 4 simpan 1
d.      2 x 3 + 4 + 1 = 11, tulis 1 simpan 1
e.       Selanjutnya 3 + 1 = 4.Sehingga hasil dari 3456 x 12 = 41472
Latihan
1.      22 x 12 = …
2.      123 x 12 = ...
3.      543 x 12 = …
4.      4743 x 12 = …
5.      6895 x 12 = …     
Kelebihan Dan Kekurangan
a)      Kelebihannya
-          Lebih cepat menghitung bilangan yang dikalikan dengan 12
-          Sangat mudah dan waktu yang dibutuhkan relatif singkat
b)      Kekurangannya
Hanya berlaku pada perkalian 12 saja.

C.    Perkalian pada bilangan yang berakhiran 9 ( 19, 29, 39, dst )
Caranya :
1)      Kalikan anggka yang akan dikalikan dengan anggka pengali ( yang telah ditambah 1 )
2)      Kurangi langkah 1 dengan angka yang dikali
Conoh :
1.      4 x 19 = ……?
Langkah 1 : kalikan 4 dengan 20        4 x 20 = 80
Langkah 2 : kurangi 80 dengan 4       80 – 4 =  76
Sehingga hasil kali dari 4 x 19 = 76
Latihan
1.      12 x 19 = ...
2.      25 x 29 = ...
3.      50 x 59 = ...
4.      30 x 129 = ...
5.      40 x 439 = ...
           
Kelebihan Dan Kekurangan
a)      Kelebihannya
Bias menghitung perkalian dengan semua bilangan yang berakhiran 9
b)      Kekurangannya
Jika bilangan yang akan dikalikan merupakan bilangan yang besar, maka semakin membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menemukan jawabannya, karena harus dikalikan terlebih dahulu. Tetapi tidak kalah cepat dengan teknik simulasi biasa.

D.     Menghitung  Bilangan Yang Mempunyai Selisih
a)      Syarat :
Bilangan – bilangan yang dikalikan harus selisihnya 2, 4, dan 6
Keterangan ;
-          Jika selisihnya 2, hasil perkalian nilai tengahnya dikurangi 1
-          Jika selisihnya 4, hasil perkalian niali tengahnya dikurangi 4
-          Jika selisihnya 6, hasil perkalian nilai tengahnya dikurangi 9
b)     Langkah – langkahnya :
-          Lihatlah selisih dari kedua bilangan yang akan dikalikan
-          Carilah nilai tengah dari kedua bilangan tersebut
-          Kalikan nilai tengah tersebut dengan bilangan sejenisnya dan hasilnya dikurangi sesuai dengan ketentuan selisih.
Contoh;
a)      Selisih 2
1.      14 x 12 = ...?
-          Nilai tengah antara kedua bilangan tersebut adalah 13
-          ( 13 x 13 ) – 1 = 168
  14 x 12 = 168
b)     Selisih 4
1.      16 x 12 = ...?
-          Nilai tengahnya adalah 14
-          ( 14 x 14 ) – 4 = 192
 16 x 12 = 192
c)      Selisih 6
1.      18 x 12 =...?
-          Nilai tengahnya adalah 15
-          ( 15 x 15 ) – 9 = 216
 18 x 12 = 216
Catatan : untuk mencari nilai tengah
a)      Untuk bilangan yang mempunyai selisih 2 angka, menentukan nilai tengahnya dengan cara mengurangi bilangan yang lebih besar  dengan 1
b)      Untuk bilangan yang mempunyai selisih 4 angka, menentukan nilai tengahnya dengan cara mengurangi  bilangan yang lebih besar  dengan 2           
c)      Untuk bilangan yang mempunyai selisih 6 angka, menentukan nilai tengahnya dengan cara mengurangi  bilangan yang lebih besar  dengan 3
Latihan
1.      15 x 13 = ...
2.      87 x 85 = ...
3.      153 x 149 = ...
4.      185 x 179 = ...
5.      259 x 253 = ...
Kelebihan Dan Kekurangan
a)      Kelebihannya
Kita akan menghitung lebih cepat karena menghitung perkalian yang sejenis metodenya lebih mudah dari pada yang tidak sejenis
b)      Kelemahannya
-          Tidak bisa digunakan pada selisih selain yang ada dalam ketentuannya
-          Pada angka yang lebih besar perhitungannya lebih rumit jadi  tingkat kecepatannya  berhitung kurang.                                                                                    
E.     Permainan
Pada permainan angka ini akan memprediksi jumlah angka yang dipikirkan oleh orang lain. Caranya sebagai berikut :
1.    Dengan meminta bantuan seseorang untuk menuliskan tiga dijit angka yang berbeda.
2.    Angka yang dituliskan kemudian di balik.
3.    Kemudian kurangi (-) angka tersebut di mulai dengan anga yang lebih besar.
4.    Mintalah orang tersebut menyebutkan angka awal dari hasil ketiga langkah di atas, kemudian tebaklah hasil keseluruhannya.
Contoh :
1.    Angka yang dipikirkan 153 kemudian di balik menjadi 351.
2.    Kurangi angka tersebut di mulai angka terbesar 351-153 = 198.
3.    Mintalah angka awal dari pengurangan 351-153 = 198, yaitu angka satu (1).
4.    Terakhir tebaklah jumlah keseluruhan dari pengurangan 351-153 yaitu 198.










    BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengembangan metode untuk belajar matematika sekarang ini sangat dibutuhkan. Hal ini didasari oleh perkembangan matematika itu sendiri. Pelajaran matematika sekarang ini terlihat lebih abstrak dan sudah menjadi momok di kalangan pelajar. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus bisa diupayakan semenarik mungkin untuk dapat memotivasi peserta didik agar menyukai matematika itu sendiri.
Mental aritmatika adalah suatu metode yang dapat menjadi solusi untuk pengembangan metode atau model untuk belajar metematika. Dalam mental aritmatika, seseorang yang mempelajarinya telah terbiasa menggunakan logika berfikirnya dan juga telah terbiasa untuk menggunakan kedua bagian otaknya secara bersamaan sehingga akan membuat seseorang itu akan menjadi kreatif. Kreatif sangat diperlukan dalam proses penyelesaian masalah matematika, karena masalah matematika adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Saran
Konsep dasar mental aritmatika merupakan konsep untuk membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan praktis. Karena konsep perhitungan ini mengikuti konsep dasar aritmatika yang berlaku, maka sebaiknya kita menguasai konsep aritmatika sebelum belajar, menguasai dan menerapkan mental aritmatika. Biar saja seseorang memilih menguasai mental aritmatika sebelum menguasai konsep aritmatika, namun hal ini dapat membuatnya tidak paham dasar dari aritmatika sehingga berpotensi mengalami kesulitan saat memahami matematika tahap lanjut yang justru menerapkan konsep dasar mental aritmatika.


Daftar Pustaka

Asari,Budiyono. (2014). makalah pembentukan konsep matematika. [Online] Tersedia:http://budiyono151.blogspot.com/2014/10/makalah-pembentukan-konsep-matematika.html. [29 Oktober 2014]
Bachtiar, Mahdi. (2014). Trend "Mental Aritmatika". [Online] Tersedia:
http:// re-searchengines.com/ mbachtiar. html. [ 29 Oktober 2014 ]
See more at: http://www.bglconline.com / 2014 / 10 / konsep dasar mental aritmatika /#sthash.wGx1WfMj.dpuf